Weekend in Busan: The Best Eats, Views, and Things to Do
jjj
a month ago
Busan selalu menjadi salah satu kota yang sempurna dalam menyeimbangkan relaksasi dan petualangan. Selama perjalanan saya baru-baru ini, saya dapat merasakan yang terbaik dari keduanya, mulai dari perjalanan pemandangan dan jalan-jalan di tepi laut hingga kafe yang nyaman dan makanan yang tak terlupakan.

Setelah perjalanan hampir empat jam, pemberhentian pertama kami adalah Tokyo Table, sebuah restoran yang ditampilkan dalam Busan’s Michelin Guide. Itu adalah cara sempurna untuk memulai perjalanan kami. Makanannya disajikan dengan indah dan penuh citarasa, menetapkan standar tinggi untuk sisa petualangan kami di Busan.


Busan Sky Capsule, salah satu atraksi paling ikonik di kota ini. Naik kapsul itu terasa seperti melangkah ke dalam kartu pos bernuansa pastel. Mobil-mobil kecil bergerak perlahan di sepanjang rel yang ditinggikan, menawarkan pemandangan garis pantai dan laut yang berkilau yang menakjubkan. Saat kapsul meluncur di atas rel, saya tak bisa menahan kekaguman pada betapa tenang dan indahnya pemandangan itu.


Setelah bersepeda, kami memutuskan untuk berjalan kembali menyusuri jalur pesisir yang menuju Stasiun Cheongsapo. Angin laut, ombak lembut, dan sinar matahari yang hangat membuat jalan kaki terasa sangat menyegarkan.




Ada tempat foto terkenal di dekat stasiun, di mana Anda bisa menangkap kereta saat melintas, dan tentu saja, kami tidak melewatkan kesempatan itu. Itu salah satu momen yang terasa sederhana namun terus melekat.

Orang menunggu kereta dan mengambil beberapa foto bagus.

Hanya beberapa langkah dari sana ada Lua & Tigre Café, sebuah tempat menawan dekat stasiun. Kami menghabiskan sore di sana, menyeruput kopi dan menikmati pencuci mulut sambil menikmati pemandangan. Kafe itu memiliki suasana yang begitu santai sehingga terasa waktu melambat untuk sementara.




Anda bisa menonton kereta saat melintas dari kursi kafe yang nyaman.


Saat matahari mulai terbenam, kami menuju Pantai Gwangalli, salah satu area paling hidup di Busan. Tempat itu penuh energi, dipenuhi orang-orang yang berjalan-jalan di sepanjang pantai dan makan di restoran tepi laut. Kami memilih Bronx Brewing Co. untuk makan malam, sebuah tempat yang menyajikan hidangan bergaya Barat dan bir kerajinan. Kami memesan pasta, taco, hidangan daging, dan pencuci mulut, semuanya sangat lezat.






Dari meja kami, kami memiliki pemandangan sempurna dari 7 PM Drone Show, sorotan malam itu. Drone-drone berwarna menerangi langit malam, menciptakan bentuk dan animasi yang memukau di atas Jembatan Gwangan. Itu benar-benar luar biasa.


Kemudian, kami berjalan kembali ke Airbnb kami dan terkejut oleh kejutan lain, sebuah pertunjukan kembang api kapal pesiar, yang terlihat langsung dari jendela kami. Menyaksikan kembang api yang terang memantul di laut adalah cara sempurna untuk mengakhiri malam.

Pagi berikutnya, kami mencoba sop nasi babi khas Busan (dwaeji-gukbap) di Anmok yang merupakan restoran lain yang ditampilkan dalam Busan's Michelin Guide. Hidangannya mengenyangkan, menghibur, dan sempurna setelah seharian berjalan kaki.


Kami juga kembali ke Pantai Gwangalli untuk berbelanja oleh-oleh dan menemukan sebuah pameran dan toko Miffy, yang benar-benar merupakan penemuan yang menyenangkan.



Kami juga membeli beberapa cendera mata dari toko suvenir dekat Gwangalli Beach.

Sebelum kembali, kami mengunjungi Chaseonchaek Café, sebuah tempat nyaman yang dikenal karena suasana tenang dan kopinya yang enak. Kami memesan kue wijen hitam andalannya, dan itu benar-benar sesuai dengan yang dikabarkan.


Secara keseluruhan, perjalanan kami ke Busan dipenuhi dengan momen-momen kecil namun indah, mulai dari pemandangan yang menakjubkan dan makanan yang lezat hingga jalan-jalan yang damai. Busan bukan hanya sebuah kota di tepi laut; ini adalah tempat di mana Anda bisa melambat, menikmati pemandangan, dan menciptakan kenangan yang bertahan. Saya pasti ingin sekali kembali lagi.


