Sumber: Berita YTN
Telah dilaporkan bahwa seorang karyawan salon perawatan anjing di Sillim, Seoul menyalahgunakan anjing berusia 9 bulan.
Rekaman CCTV dari toko menunjukkan karyawan itu dengan kasar meraih anjing tersebut dengan leher dan keras memukulnya dengan tangannya.
Dalam rekaman tersebut, karyawan tersebut sedang merawat anjing dengan cengkeraman yang ketat pada leher anjing.
Ketika anjing terlihat dalam kesulitan, tangannya perlahan-lahan menjadi kasar, dan dia memukul anjing dengan telapak tangannya. Dia pasti terganggu hanya oleh gerakan anjing karena dia bahkan menekan tubuh anjing dengan segenap tenaganya.
Pemilik anjing A, yang menitipkan anjingnya ke salon, terdiam melihat adegan yang mereka saksikan. Mereka mengatakan anjing mereka hanya bersembunyi dan duduk ketika mereka pergi berjalan-jalan dan menunjukkan gejala depresi untuk waktu yang lama.
Anjing yang diserang adalah anjing ras pudel berusia 9 bulan. Anjing itu memiliki temperamen yang sangat aktif dan menikmati berada di sekitar orang, tetapi setelah mengunjungi salon, anjing itu menghindari orang dan tidak ingin jalan-jalan.
Karyawan tersebut mengakui kesalahannya. Mereka menyatakan anjing tersebut berisiko terluka jika terus bergerak selama perawatan, sehingga dia fokus untuk memastikan anjing tersebut tidak terluka, yang mengakibatkan dia memperlakukan anjing tersebut dengan kasar.
Namun, A mengatakan bahwa anak anjing dalam video sebelum serangan terlihat sangat tenang.
Akhirnya, setelah pertimbangan yang matang, mereka memutuskan untuk menuntut karyawan tersebut daripada menerima permintaan maaf dari karyawan tersebut.
Pemilik anjing A mengatakan, 'Saya hanya ingin mereka dihukum atas perbuatan salah mereka sama seperti kita yang terluka dan dirugikan karena mereka terus bekerja seolah-olah tidak ada yang terjadi. Saya harap tidak akan ada korban kedua.'
Sebelumnya pada bulan Agustus, di Daejeon, seorang karyawan di salon perawatan anjing didenda karena memukul anak anjing berusia 8 bulan. Tampaknya salon-salon ini, yang seharusnya menjadi salah satu tempat teraman dari penyalahgunaan, seringkali berubah menjadi tempat penyalahgunaan.
Kementerian Pertanian, Pangan, dan Urusan Pedesaan (Sumber: Wikimedia)
Kementerian Pertanian, Pangan, dan Urusan Pedesaan juga mendorong untuk merevisi undang-undang, dengan syarat seperti pemasangan CCTV dan pembatalan wajib lisensi bisnis di salon-salon tempat penyalahgunaan dilaporkan.
Undang-undang Perlindungan Hewan saat ini menetapkan hukuman penjara maksimum hingga dua tahun dan denda hingga 20 juta won (sekitar 17.000 USD) bagi mereka yang menyebabkan rasa sakit atau cedera fisik pada hewan tanpa alasan.
Untuk bisnis di mana penyalahgunaan terjadi, lisensi bisnis atau izin untuk beroperasi dapat dicabut hingga enam bulan.
Artikel ini telah dirangkum dari: Berita YTN
