Masakan Korea penuh dengan rasa, warna, dan kelezatan. Tetapi di mana di Korea hidangan-hidangan tersebut pertama kali muncul?

Beberapa hidangan telah dinikmati di seluruh Semenanjung Korea sejak zaman yang terlupakan, tetapi yang lain hanya ditemukan di daerah tertentu.

Jika Anda mendapatkan kesempatan untuk bepergian ke Korea, pastikan untuk merujuk ke daftar ini. Mungkin tempat yang akan Anda kunjungi bisa berbangga memiliki versi autentik dari sebuah hidangan tertentu!

1. Busan Dwaeji Gukbap

Sebagian besar orang akan setuju bahwa Dwaeji Gukbap (Sup Nasi Babi) adalah makanan yang paling mewakili dari Busan. Saat saya berada di Busan, saya bertanya kepada penduduk lokal di mana saya bisa menemukan sup terbaik, tetapi setiap orang memberi jawaban yang berbeda.

Asal-usul Dwaeji Gukbab bermula dari Perang Korea, ketika pengungsi yang melarikan diri ke Busan menggunakan bahan-bahan yang dibuang oleh militer AS, seperti tulang babi, daging cincang, dll., dan membuat sup dari bahan tersebut. Inilah awal dari Busan Dwaeji Gukbap, dan baik kenangan zaman dulu maupun hidangan ini telah diwariskan hingga hari ini.

2. Naju Gomtang

Meskipun keduanya adalah sup daging sapi berwarna putih susu, Gomtang berbeda dari Seolleongtang. Yang terakhir menggunakan utamanya tulang sapi, sementara Gomtang dibuat dengan lebih banyak daging, direbus dengan api kecil. Hasilnya adalah sup yang sedikit keruh dan kaya. Secara pribadi, saya lebih suka Gomtang.

Kisah di balik Naju Gomtang adalah bahwa selama masa penjajahan Jepang, Naju adalah daerah yang memiliki banyak hewan ternak, termasuk sapi. Sapi-sapi tersebut digunakan untuk makanan dan produk kulit, dengan daging sisa dan jeroan diberikan kepada pekerja lokal sehingga mereka bisa membuat sup dari itu.

Namun, karena sisa, bahan-bahannya bukanlah yang terbaik. Untuk menghilangkan kotoran dan bau buruk, para pekerja akan memasak semur tersebut berjam-jam, dan hasilnya menjadi Gomtang seperti yang kita kenal sekarang!

3. Beras Icheon

Konon, nasi terbaik di Korea adalah yang tumbuh di Icheon, Gyeonggi-do.

Sejak zaman Dinasti Joseon, beras dari Icheon dikirim ke Istana Raja. Orang biasa tidak diizinkan untuk memakannya tanpa izin. Saat ini, beras putih ini telah menjadi beras paling ikonik di Korea.

4. Daegu Gopchang

Keberhasilan Daegu Gopchang (daging sapi, kadang-kadang usus babi) dapat ditelusuri kembali ke tahun 1970-an dan 80-an. Beberapa warung gopchang dibuka di Pasar Anjirang Daegu, dan lebih banyak akan mengikuti.

Selama krisis keuangan Korea, banyak orang Korea yang kehilangan pekerjaan membuka restoran atau warung untuk mendukung diri mereka dan keluarganya. Hal yang sama terjadi di Daegu, di mana Jalan Anjirang Gopchang secara bertahap mulai membentuk bentuknya seperti sekarang.

Di luar Daegu, Anda juga bisa menemukan Jalan Wangsimni Gopchang di Seoul. Dua jalan ini mungkin adalah dua tempat di Korea dengan kepadatan restoran gopchang tertinggi!

5. Andong Jjimdak

Jjimdak, atau Ayam Panggang Korea, adalah hidangan favorit banyak orang. Banyak bahan dicampur dan disimak. Rasa sedikit pedas cocok dengan nasi. Dan semua orang tahu tentang tempat kelahiran hidangan ini - Andong.

Salah satu teori adalah bahwa pada masa Dinasti Joseon, para pejabat cendekiawan (Yangban) yang tinggal di dalam tembok kota Andong membuat hidangan ayam yang diperap pada hari-hari istimewa, dan akhirnya menjadi Andong Jjimdak.

Teori lain adalah bahwa itu berkembang dari hidangan ayam bawang putih yang populer di Pasar Andong pada akhir tahun 1970-an. Mulai dari tahun 1980-an, mie, kentang, lobak, kecap, gula, dan lebih banyak bahan tambahan ditambahkan untuk membuat Jjimdak yang kita kenal saat ini.

6. Jeonju Bibimbap

Bibimbap adalah salah satu hidangan klasik Korea, dan yang disajikan di Jeonju adalah yang paling terkenal.

Jeonju Bibimbap disebutkan dalam buku masak abad ke-19 'Siuijeonseo', yang mengklaim bahwa versi bibimbap Jeonju adalah yang paling terkenal di Korea. Yang kedua paling terkenal adalah resep dari Jinju.

Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa bibimbap adalah salah satu dari 3 hidangan teratas di Korea. Bibimbap Istana Kerajaan Jeonju yang terkenal adalah makanan yang bergizi yang menawarkan asupan karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin yang seimbang.

Selain menjadi hidangan yang disajikan untuk Istana Kerajaan, hidangan ini juga mencerminkan pola pikir Korea bahwa tidak ada yang boleh terbuang sia-sia; bibimbap dapat dibuat dengan sisa makanan dari hidangan lain.

Catatan memberitahu kita bahwa bibimbap muncul di Jeonju sekitar 200 tahun yang lalu.

7. Babi Hitam Jeju

Babi paling terkenal di Pulau Jeju adalah 'babi hitam' yang endemik di Pulau Jeju. Nama itu berasal dari rambut hitam yang menutupi tubuhnya. Lebih kecil dari babi domestik lainnya, Anda hanya menemukannya di Pulau Jeju.

Ini adalah makanan lezat yang sering disebut sebagai makanan wajib saat pergi ke Pulau Jeju.Selain daging babi hitam, Jeju terkenal dengan jeruknya, jeruk hallabong. Hadiah oleh-oleh populer seperti cokelat sering memiliki rasa hallabong, dan kebanyakan orang Korea yang pergi ke Jeju akan pulang dengan sekantong jeruk ini.

8. Mie Buckwheat Chuncheon

Beras dan gandum sulit tumbuh di daerah tandus, tetapi produksi soba masih memungkinkan, itulah mengapa hidangan soba umum di daerah utara Korea.

Mie buckweat dari Chuncheon serta mie dingin Pyongyang adalah hidangan populer yang dinikmati oleh semua orang Korea.

Para pekerja yang membangun Bendungan Sungai Soyang di Chuncheon di masa lalu menikmati mie buckwheat yang murah dan mudah dicerna di daerah tersebut, dan akhirnya menjadi hidangan khas Chuncheon.

9. Busan Naengchae Jokbal

Jokbal, atau kaki babi, adalah hidangan yang dinikmati di seluruh Korea, tetapi di Busan Anda akan menemukan Naengchae Jokbal. Disajikan dingin dengan irisan ubur-ubur, sayuran, dan lainnya, ini adalah hidangan yang patut dicoba saat Anda pergi ke kota selatan.

Naengchae Jokbal berasal dari Jalan Jokbal di Bupyeong-dong, Busan, dan masih menjadi hidangan yang dicintai di kalangan penduduk setempat. Masukkan ini dalam daftar bersama Sup Babi Busan untuk hal-hal yang harus dimakan di Busan!

10. Incheon Jajangmyeon

Jajangmyeon gaya Korea (juga dieja Jjajangmyeon) diciptakan oleh orang Tiongkok yang datang ke Incheon selama dinasti Qing (akhir abad ke-19 - awal abad ke-20), merindukan rasa tanah air mereka. Berbeda dari yang Anda temukan di Tiongkok, saus jajang Korea berwarna hitam, warna yang diciptakan oleh kacang fermentasi dan karamel yang ditambahkan.

Perubahan pada resep asli sebagian besar disebabkan oleh langkah-langkah penghematan biaya, sehingga pekerja yang kurang mampu bisa membelinya. Tetapi saus manis yang dihasilkan sangat menarik bagi lidah orang Korea, dan sekarang ini adalah hidangan yang sangat populer di seluruh Korea.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau komentar tentang posting blog ini, silakan tinggalkan komentar di bawah atau email kami di help@creatrip.com.