Now In Korea
[K-VIBE] Ginger Liquor: Kehangatan dan Aroma Seribu Tahun KoreaCreatrip Team
a month ago
Jahe sejak lama menjadi rasa utama dan bahan obat dalam masakan dan budaya Korea. Selain sebagai bumbu untuk ikan dan daging, jahe segar dan kering (건강/흑강) telah digunakan dalam pengobatan tradisional yang dijelaskan di Donguibogam untuk menghangatkan tubuh dan meredakan masalah pencernaan serta peredaran darah; penelitian modern juga menyoroti manfaat kesehatan gingerol dan shogaol. Jahe kemungkinan berasal dari Assam dan Kepulauan Melayu dan menyebar melalui perdagangan kuno; di Korea, catatan menunjukkan budidaya jahe setidaknya sejak dinasti Goryeo dan cerita rakyat mengaitkannya dengan pengenalan pada era Silla. Varietas jahe regional — terutama Bongdong (봉동) — dinilai tinggi untuk upacara kerajaan dan tetap terkenal meskipun bersaing dengan impor. Minuman beralkohol berbahan jahe mencerminkan iklim dan sejarah setempat: minuman pear-ginger liqueur igangju (이강주) adalah arak tradisional terkenal, sementara pembuat modern dari Andong, Yeongdeok, Seosan dan Seoul menciptakan spirit jahe hasil penyulingan, makgeolli jahe (막걸리), dan kreasi fusion bergaya sour yang dinikmati oleh peminum muda. Secara historis, teh jahe kadang dinilai lebih berharga daripada teh ginseng, menegaskan prestisinya sebagai bahan obat penghangat. Minuman keras jahe yang disajikan hangat dibingkai sebagai kelanjutan dari “budaya kehangatan” Korea, memadukan rasa, kesehatan, dan warisan berabad-abad.
Jika Anda menyukai informasi ini?