CreatripTeam

Sebuah tim di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) telah menciptakan instalasi seni media yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan Nushu, satu-satunya aksara khusus perempuan di dunia. Proyek ini, yang dikembangkan bekerja sama dengan Ali Asadipour dari RCA, memenangkan Honorary Mention dalam kategori Digital Humanity di Prix Ars Electronica 2025 di Austria. Nushu, yang berasal dari Hunan, Tiongkok pada abad ke-19, diciptakan oleh perempuan yang dikeluarkan dari pendidikan formal dan digunakan sebagai alat komunikasi. Instalasi inovatif ini menginterpretasikan tema-tema Nushu melalui linguistik komputasional, memungkinkan penonton untuk mengalami proses penciptaan bahasa baru oleh AI, sekaligus menantang anggapan bahwa hanya manusia yang dapat menciptakan bahasa.