Hanya setahun yang lalu, pada Oktober 2019, berita muncul bahwa penyanyi dan aktris Korea Selatan Sulli (nama asli Choi Jin-ri) bunuh diri. Hal ini segera dikonfirmasi oleh agensinya SM Entertainment, meninggalkan penggemar di seluruh dunia dalam keadaan terkejut dan tidak percaya.
Goo Hara, rekan K-star dan teman Sulli, sebelumnya pernah mencoba bunuh diri pada bulan Mei 2019. Dia ditemukan segera setelah percobaan itu dan dibawa ke rumah sakit di mana dia pulih. Setelah berita kematian Sulli, dia membuat janji untuk terus hidup untuk temannya. Tapi pada 24 November tahun yang sama, penggemar terkejut oleh berita bahwa dia ditemukan meninggal di rumahnya.
Dalam artikel ini, kita akan meneliti kematian yang menyedihkan dari kedua orang tersebut, serta melihat lebih dekat tingkat bunuh diri yang tinggi di Korea Selatan.
Kisah Goo Hara
Goo Hara adalah mantan anggota girl group populer KARA, dan kemudian melanjutkan karier solonya sebagai penyanyi dan aktris.
Pada tahun 2019, berita muncul bahwa dia telah diserang oleh mantan pacarnya. Dia juga mengancam akan merilis video seks dengannya, dan segera setelah itu dia mencoba bunuh diri.
Dia diselamatkan tepat waktu, dan penggemar memberikan dukungan hangat kepada nya, mengharapkan agar dia kembali ke pribadi yang kuat dan cerah seperti sebelumnya.
Meskipun Goo Hara diselamatkan, banyak yang khawatir tentang kondisi fisik dan mentalnya. Setelah kematian teman dekatnya Sulli, dia tidak dapat menghadiri pemakaman karena komitmen kerja di luar negeri, sesuatu yang dia minta maaf dalam video langsung yang penuh emosi.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia akan terus hidup untuk menjaga kenangan Sulli tetap hidup.
Kisah Sulli
KBS
Pada siang hari 14 Oktober 2019, berita menyebarkan bahwa Sulli telah meninggal di rumahnya, sesuatu yang segera dikonfirmasi oleh agensinya.
Sulli adalah mantan anggota dari girl group f(x), sebuah grup yang dia putuskan tinggalkan pada tahun 2015 setelah pernyataan dari agennya bahwa dia kelelahan karena cyber bullying dan desas-desus palsu di Internet.
Dari Instagram Live
Setelah meninggalkan grup, Sulli bebas untuk memulai proyek solo. Namun komentar jahat dan pelecehan terhadapnya di Internet tidak pernah berhenti. Sulli harus merespons kritik terhadap pilihannya untuk memposting foto-foto tanpa bra dirinya, dan sedikit yang tampak membela dirinya
Namun bahkan jika dia telah terlibat dalam kontroversi semacam itu, semua orang kaget dengan berita tiba-tiba tentang bunuh dirinya. Korea masih merupakan masyarakat yang sebagian besar konservatif, dan mungkin telah menjadi terlalu sesak baginya untuk terus hidup. Kami berharap bahwa dia sekarang berada di tempat yang lebih baik, dan bahwa akhirnya dia telah menemukan kebahagiaan.
Tingkat Bunuh Diri Tinggi di Kalangan Pemuda Korea
Tingkat bunuh diri di Korea termasuk yang tertinggi di dunia. Hal ini disebabkan oleh tekanan sosial dan ekonomi yang berat, dan beberapa orang Korea menyebut negara mereka dengan istilah 'Hell Joseon' atau 'Hell Korea'.
Bagi beberapa orang, setiap hari adalah perjuangan, dan mereka tidak bisa melihat jalan keluar dari situasi tersebut. Tanpa ada orang di sekitarnya untuk berbagi dan memahami situasinya, beberapa memutuskan untuk mengambil langkah terakhir dan mengakhiri hidup mereka.
Tentu saja, kita tidak bisa mengatakan apa yang benar dan apa yang salah, tapi kita berharap akan ada perubahan ke arah yang lebih baik, sehingga generasi muda Korea dapat melihat masa depan dengan lebih optimis.
Pelecehan, seringkali online, adalah alasan lain dari tingginya tingkat bunuh diri di Korea. Banyak selebriti harus menghadapi banyak pelecehan online, sesuatu yang dapat sangat mempengaruhi rasa percaya diri dan kesehatan mental.
Cyber bullies di balik layar aman menggunakan nama palsu untuk berkomentar dan menyebarkan desas-desus palsu. Banyak platform online Korea dipenuhi dengan komentar jahat, dan baik selebriti maupun orang biasa bisa menjadi target penyalahgunaan online.
Sulli bukanlah artis pertama yang menjadi target dari intimidasi semacam ini, dan kita hanya bisa berharap bahwa lingkungan online akan berubah menjadi lebih baik.
Tingkat bunuh diri di Korea Selatan pada tahun 2018 meningkat hampir 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk setiap 100.000 orang, 26 memilih untuk bunuh diri. Kenaikan tersebut terutama signifikan di kalangan pemuda.
경향신문
Bagi remaja, bunuh diri menyebabkan 22,1% dari penyebab kematian. Dengan kata lain, lebih dari seperlima yang meninggal melakukannya dengan mengakhiri hidup mereka sendiri. Ini merupakan perhatian sosial utama bahwa remaja Korea yang baru saja memulai hidup mereka memilih untuk mengambil tindakan drastis ini.
Tingkat Bunuh Diri di Korea (per 100.000 orang)
Di antara negara-negara maju di Asia, Korea Selatan memiliki peringkat tidak menguntungkan nomor 1 dalam tingkat bunuh diri.
Tingkat Bunuh Diri di Korea Selatan
조선일보
Menurut statistik, pada tahun 2018, bunuh diri menempati peringkat kelima sebagai penyebab kematian di antara warga Korea Selatan, hanya kanker, penyakit jantung, pneumonia, dan stroke yang menempati peringkat lebih tinggi.
Membagi menjadi kelompok usia, bunuh diri adalah penyebab utama kematian bagi remaja dan orang-orang di usia 20-an dan 30-an. Selain itu, bunuh diri adalah penyebab kematian tertinggi kedua bagi orang di usia 40-an dan 50-an.
Tingkat bunuh diri yang sangat tinggi di kalangan pemuda menunjukkan seberapa besar masalahnya bagi Korea Selatan sebagai masyarakat
Korea Selatan menempati peringkat tertinggi dalam tingkat bunuh diri di antara negara-negara OECD. Tingkat bunuh diri telah perlahan-lahan menurun sejak tahun 2013, namun meningkat kembali pada tahun 2018.
Ini memberi tahu kita sesuatu tentang stres dan rasa sakit yang banyak dialami oleh orang Korea yang tinggal di masyarakat yang sangat kompetitif. Beberapa tahun terakhir, beberapa seniman terkenal telah melakukan bunuh diri, menarik perhatian lebih banyak pada masalah ini.
Di balik permukaan yang indah dan senyuman, kita telah belajar bahwa banyak orang yang menyembunyikan rasa sakit batin mereka, dan lebih banyak upaya untuk membantu orang yang membutuhkan diperlukan.
Kenyataan Sedih Tentang Dunia Hiburan Korea
Jeo Mi-seon
Jonghyun dari SHINee
Choi Jin-sil
Jeon Mi-seon, Jonghyun (SHINee), Choi Jin-sil, U;Nee, Jeong Da-bin, Jang Ja-yeon … daftar artis yang memilih untuk mengakhiri hidup mereka secara prematur panjang. Banyak di antara mereka telah mengungkapkan bahwa mereka berjuang dengan depresi, dalam beberapa kasus bahwa mereka sedang mengonsumsi obat.
Mengapa para seniman sukses ini merasa depresi dan tidak bahagia?
Selain dari stres kerja, komentar jahat, ulasan dan desas-desus palsu online merupakan alasan lain dari rasa sakit pribadi. Mereka mencoba tersenyum dan menunjukkan keberanian, namun sekarang jelas bahwa di balik tirai, ada kegelapan juga.
Siapa pun bisa menghadapi depresi pada tahap tertentu dalam hidup mereka. Penting bagi kita untuk peduli satu sama lain. Dorongan dan komentar positif dapat membuat perbedaan, tetapi yang paling penting adalah memberi tahu orang-orang di sekitar kita bahwa kita ada untuk mereka, bahwa mereka tidak sendirian.
Lingkungan online yang kadang-kadang beracun telah disorot sebagai isu sosial utama. Mungkin kita semua harus berhenti sejenak dan bertanya pada diri sendiri sebelum kita memposting sesuatu yang negatif online kali ini: apakah yang saya tulis bisa melukai orang lain? Kebebasan berbicara penting, tetapi juga harga diri setiap orang.
Jika Anda mencari bantuan profesional atau menderita pemikiran bunuh diri, silakan konsultasikan pada hotline lokal Anda di
Konseling Terbuka.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau komentar tentang pos blog, silakan tinggalkan komentar di bawah atau email kami di help@creatrip.com.
